Gagal Bersinar di AC Milan? Joao Felix Dikritik Tak Berguna oleh Fans & Pengamat

Joao Felix, penyerang asal Portugal, bergabung dengan AC Milan pada bursa transfer musim dingin 2025 dengan harapan dapat menghidupkan kembali kariernya yang meredup. Namun, hingga akhir Februari 2025, performanya di anggap jauh dari harapan, memicu kritik tajam dari fans dan pengamat sepak bola.

Performa Mengecewakan di Lapangan

Sejak kedatangannya, Felix telah tampil dalam enam pertandingan bersama Rossoneri, mencatatkan lebih dari 450 menit bermain. Sayangnya, ia hanya mampu mencetak satu gol, yang terjadi pada debutnya di Coppa Italia melawan AS Roma. Setelah itu, kontribusinya minim, baik dalam hal gol maupun assist. Kondisi ini semakin di perparah dengan penampilan AC Milan yang inkonsisten, termasuk tersingkirnya mereka dari Liga Champions setelah kekalahan dari Feyenoord.

Kritik Pedas dari Media dan Pengamat

Media Italia tidak segan-segan melontarkan kritik terhadap Felix. Fabio Ravezzani, direktur ‘Telelombardia’, menyebutnya sebagai pemain yang “seindah rupa namun tak berguna”. Selain itu, ‘Il Corriere dello Sport’ menyoroti performa Felix yang lebih banyak menunjukkan “bayangan daripada cahaya”, menandakan kontribusinya yang minim di lapangan.

Dukungan dari Pelatih di Tengah Kritik

Meskipun Joao Felix Dikritik mendapat banyak kritik, pelatih AC Milan, Sérgio Conceição, tetap menunjukkan kepercayaan pada Felix. Conceição, yang mendorong kedatangan Felix ke San Siro, yakin bahwa pemain berusia 25 tahun ini memiliki potensi besar dan dapat berkontribusi lebih jika di berikan waktu dan dukungan yang tepat. Namun, tekanan dari fans dan media membuat situasi semakin menantang bagi keduanya.

Masa Depan Felix di AC Milan

Dengan performa yang Joao Felix Dikritik belum memuaskan dan kritik yang terus berdatangan.
masa depan Joao Felix di AC Milan menjadi tanda tanya besar.

>Apakah ia mampu membalikkan keadaan dan membuktikan kemampuannya, atau justru akan menjadi salah satu rekrutan yang gagal bersinar di San Siro? Hanya waktu yang akan menjawabnya.

Baca juga : Di Mana Mereka? 12 Striker yang Di jual Arsenal Sejak Mikel Arteta Berkuasa

Di Mana Mereka? 12 Striker yang Dijual Arsenal Sejak Mikel Arteta Berkuasa

Sejak Mikel Arteta mengambil alih kursi manajer Arsenal pada Desember 2019, klub telah melepas sejumlah penyerang dalam upaya merombak skuad dan meningkatkan performa tim. Berikut adalah 12 striker yang dijual oleh Arsenal di era Arteta dan perkembangan karier mereka saat ini:​

1. Pierre-Emerick Aubameyang

Aubameyang meninggalkan Arsenal pada Januari 2022 setelah masalah disiplin dan performa yang menurun. Ia bergabung dengan Barcelona, namun masa baktinya di sana singkat sebelum pindah ke Chelsea pada musim panas 2022. Di Chelsea, Aubameyang kesulitan menemukan performa terbaiknya dan akhirnya hijrah ke Olympique Marseille pada musim panas 2023.theguardian.combola.net

2. Alexandre Lacazette

Kontrak Lacazette dengan Arsenal berakhir pada Juni 2022, dan ia kembali ke klub lamanya, Olympique Lyonnais, dengan status bebas transfer. Di Lyon, Lacazette kembali menemukan ketajamannya dan menjadi salah satu pencetak gol terbanyak di Ligue 1.

3. Folarin Balogun

Setelah masa peminjaman yang sukses di Stade de Reims pada musim 2022/2023, Balogun dijual ke AS Monaco pada Agustus 2023 dengan nilai transfer sekitar £25,8 juta. Di Monaco, Balogun terus menunjukkan performa impresif dan menjadi andalan di lini depan.gilabola.com+1en.wikipedia.org+1gilabola.com+1

4. Eddie Nketiah

Nketiah meninggalkan Arsenal pada musim panas 2024 dan bergabung dengan Nottingham Forest dengan nilai transfer sekitar £30 juta. Di Forest, ia mendapatkan lebih banyak waktu bermain dan menjadi bagian penting dari skuad.thescottishsun.co.uk

5. Nikolaj Möller

Penyerang muda asal Swedia ini dijual ke FC St. Gallen pada Juni 2023. Di klub Swiss tersebut, Möller berusaha mengembangkan kariernya dan mendapatkan pengalaman di level senior.en.wikipedia.org

6. Tyreece John-Jules

Setelah beberapa kali dipinjamkan, John-Jules akhirnya dilepas secara permanen ke Ipswich Town pada Juli 2023. Di sana, ia berusaha membangun kariernya di kompetisi Championship.bola.net

7. Sam Greenwood

Greenwood dijual ke Leeds United pada Agustus 2020. Di Leeds, ia awalnya bermain untuk tim U-23 sebelum akhirnya menembus tim utama dan mendapatkan beberapa penampilan di Premier League.bola.net

8. Stephy Mavididi

Mavididi meninggalkan Arsenal pada 2018 menuju Juventus, namun kepindahannya terjadi sebelum era Arteta. Setelah itu, ia bermain untuk Montpellier di Ligue 1 dan kemudian pindah ke Leicester City pada musim panas 2023.

9. Chuba Akpom

Akpom di jual ke PAOK Thessaloniki pada 2018 sebelum era Arteta. Namun, setelah beberapa tahun di Yunani, ia kembali ke Inggris dan bergabung dengan Middlesbrough, di mana ia tampil impresif dan menjadi top skor Championship pada musim 2022/2023.

10. Joel Campbell

Campbell meninggalkan Arsenal pada 2018 menuju Frosinone di Italia sebelum era Arteta. Setelah itu, ia bermain di berbagai klub sebelum akhirnya kembali ke Meksiko dan bergabung dengan Club León.

11. Lukas Podolski

Podolski meninggalkan Arsenal pada 2015 menuju Galatasaray sebelum era Arteta. Setelah itu, ia bermain di berbagai klub termasuk Vissel Kobe di Jepang dan Antalyaspor di Turki sebelum akhirnya kembali ke klub masa kecilnya, Górnik Zabrze, di Polandia.

12. Yaya Sanogo

Sanogo di lepas oleh Arsenal pada 2017 sebelum era Arteta. Setelah itu, ia bermain untuk beberapa klub termasuk Toulouse di Prancis dan Huddersfield Town di Inggris. Namun, kariernya tidak berkembang signifikan, dan ia sempat tanpa klub sebelum bergabung dengan URSL Visé di Belgia.

Perombakan lini Striker yang Di jual Arsenal depan oleh Mikel Arteta menunjukkan upaya Arsenal untuk membangun skuad yang lebih kompetitif. Beberapa penyerang yang dilepas berhasil menemukan kesuksesan di klub baru mereka, sementara yang lain masih berjuang untuk mencapai performa terbaik.

Baca juga : Cristiano Ronaldo Akan ke Kupang? Ini Respons Resmi dari PSSI!